Prinsip Dasar Orkestrasi*
(Principles of Orchestration)
karya Nikolay Rimsky-Korsakov
*dengan pembahasan difokuskan pada Bab III: Harmoni
disadur dan diterjemahkan oleh Lie Indra Perkasa
Bagian III
D i s t r i b u s i N a d a d a l a m A k o r d
Hukum alami bunyi atau tangga nada harmoni natural:
(baca: ‘harmonic overtone series’)
bisa digunakan sebagai panduan dalam menyusun akord untuk aransemen orkestra. Disini dapat kita lihat jarak-nada lebar terdapat di area bagian rendah, perlahan-lahan makin menyempit ketika menuju area bagian tinggi:
Jarang sekali terjadi jarak-nada terlebar dari bagian-bass menuju bagian atasnya (bagian-tenor) melebihi dari satu oktaf. Perlu juga dipastikan susunan nada harmoni di bagian atas cukup padat/tidak terlalu renggang:
untuk dihindari
penggunaan jarak-nada 6th di bagian atas, dan kebiasaan menduplikasi nada bagian atas satu oktaf lebih tinggi kadang bisa menjadi metode yang efektif:
Ketika sebuah perpindahan harmoni yang benar menambah lebar jarak antara nada tertinggi dan terendah bagian atas, hal seperti ini tidak jadi masalah:
b a g u s
Tetapi itu akan menjadi buruk jika kita menambahkan nada-nada pada akord yg ke-2:
tidak bagus
Dari sini bisa kita lihat bahwa distribusi nada di bagian tengah adalah hal yang sangat penting. Tidak ada yang lebih buruk daripada menuliskan akord yang bagian atas dan bagian bawahnya terpisah lebar oleh jarak-nada yang jauh, terutama pada bagian forte. Pada bagian piano, cara disitribusi harmoni seperti ini masih memungkinkan. Pergerakan harmoni dalam gerak-berlawanan (baca: ‘contrary-motion’) antara bagian atas dan bagian bawah, saling bergerak membuka secara bertahap dan perlahan-lahan memberikan harmoni-bagian tambahan untuk mengisi area tengah:
Ketika nada dalam harmoni bergerak merapat, bagian tengah akan tereliminasi satu per satu:
Pembahasan harmoni secara umum telah selesai. Terima kasih telah mengikuti kelas orkestrasi di blog kami. Ikuti kami terus untuk menyimak kelas-kelas atau info menarik lainnya seputar tulis-menulis musik. Salam.