Sunday, February 20, 2011

ayo tulis musikmu.

'Kenapa?'
'Memang main musik harus bisa baca-tulis not balok?'
Tentu tidak harus.

Namanya juga 'main' musik, ya maka bermainlah dengan sepenuh hati agar tercipta musik yang jujur.


Seperti halnya dalam berbahasa, kita mulai bisa berbicara tanpa perlu tahu caranya menulis atau membaca. Cukup dengan meniru bunyi yang disuarakan oleh sang Ibu sejak dini, tanpa kita sadari lama-kelamaan berbicara menjadi sesuatu yang alamiah. Tahap selanjutnya barulah belajar menulis dan membaca, yang biasanya mulai diperkenalkan ketika masuk ke lingkungan sekolah.


Memang benar adanya tanpa mempunyai kemampuan baca dan tulis pun kita bisa berbicara, berkomunikasi verbal secara bebas tanpa hambatan menyampaikan isi hati, ide, dan pikiran. Sama halnya dengan berbicara, musik juga bisa dimainkan dan dinikmati tanpa harus mempelajari cara membaca dan menulisnya.


Musik itu mengalun di udara, memanipulasi rasa waktu, dan kasat mata. Akan hilang begitu saja ditelan udara setelah sumber bunyinya selesai disampaikan, seperti takdirnya hembusan asap rokok yang perlahan-lahan memudar seiring dengan berlalunya waktu.


Hanya dengan menulisnya baru kita bisa menangkapnya, melihatnya, dan memahami trik manipulasi waktu yang tidak pernah gagal membuai umat manusia semenjak musik itu ada.
Dengan membaca tulisan-tulisan musik yang pernah dibuat, maka terhubunglah jembatan peradaban antar masa. Tanpa perlu mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu, dan selalu melanjutkan perkembangannya menjadi sesuatu yang baru.


Walaupun dengan teknologi yang kita punya sekarang dapat merekam suara dengan sempurna, tapi tetap tidak bisa mengubah sifat dasar gelombang suara. Mengendarai sang waktu Melewati udara; perlahan menguap dalam rasa. Lain hal dengan seni lukis yang goresan kuasnya melekat pada kanvas sehingga bisa dinikmati dengan lebih seksama sampai kapan pun.


Dengan menulis musik, baru kita bisa melihat, lalu mempelajarinya.
Dengan mempelajarinya, baru kita bisa memahaminya, lalu termotivasi untuk mengembangkannya.
Dengan mengembangkannya baru kita bisa membuat inovasi baru, lalu perlahan membangun generasi yang lebih baik.


Maka dari itu,
Ayo tulis musikmu!

-tulismusik-