berikut kutipan dari buku 'A House in Bali' oleh Colin Mcphee yang sedang berbincang-bincang dengan Nyoman Kaler, salah satu musisi/penari lokal saat itu, mengenai catatan/tulisan musik Gamelan Bali pada tahun 1930an.
"...but how was it possible, I asked, for men to remember through the years this music of the past? If there were no notes.
... In my country, I said, we write down our music. I showed him a printed page. He looked at it with curiosity.
There were also written notes in Bali, he said. But few people can read them, few have ever seen them. A book is rare.
If you could find one for me....
He thought his friend Lotring, a musician who lived in Kuta, owned one. He would go one day and see.
He came a week later saying, Here is the book. It was a bundle of dried palm leaves, trimmed and neatly tied together. It was old and brittle, and crumbled as I opened it. Inside, three or four lines of Balinese script stretched across each strip of leaf.
That is the 'Pokok', the stalk, the trunk of the music, he said. It was nothing more than the meagre tones of the chant in the bass, the barest of outlines. Nothing to indicate rhythm, nothing to indicate melody or the elaborate interweaving of sounds. A scratch here and there marked the accent of a Gong and that was all.
It was only a reminder, said Nyoman. The rest, he explained, existed in the mind of the teacher."Colin Mcphee adalah seorang komponis kelahiran Kanada (1900-1964) yang dikenal lewat karya komposisi dan tulisan-tulisannya yang terinspirasi dari musik Gamelan Bali. Ia pertama kali mendengarkan musik Gamelan Bali lewat piringan hitam di sebuah jamuan makan malam di Manhattan bagian timur, New York tahun 1929. Dia langsung jatuh cinta seketika dengan Gamelan Bali dan langsung merencanakan perjalanannya ke Bali di tahun-tahun berikutnya dan menetap hampir satu dekade disana.
Colin Mcphee merupakan salah satu yang paling pertama mendokumentasikan musik Gamelan Bali ke dalam sistem penulisan notasi barat. Berkat tulisan-tulisannya inilah yang akhirnya menginspirasi beberapa komponis barat diantaranya seperti Benjamin Britten, Peter Sculthorpe, Steve Reich, dan Phillip Glass untuk mengaplikasikan elemen-elemen musik Gamelan Bali pada komposisi mereka.
Alhasil mulai terciptalah sebuah jenis musik baru pada waktu itu yang dikenal dengan nama Minimalism. Musik minimalis ini merupakan penyegaran dan sekaligus solusi alternatif untuk para komponis pada awal abad 20 yang dilema antara harus memilih ke arah musik 'Twelve-Tone' atau 'Neoclassical'.
Salah satu karya komposisi Colin Mcphee yang paling terkenal dan terinspirasi dari Gamelan bali adalah:
Tabuh-Tabuhan: Toccata for Orchestra and two Pianos
Berkat ketekunannya dalam menuliskan kembali musik Gamelan Bali ke dalam bentuk notasi barat, akhirnya musik Gamelan bisa dikembangkan, diaplikasikan pada instrumentasi musik modern, dan dikenal di dunia barat dan internasional.
Terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada Bapak Colin Mcphee. Kami, generasi penerus Indonesia, akan melanjutkan pengembangan kreasi musik ini.
ayo tulismusik mu.